Minggu, 22 Agustus 2010

Tempat Wisata Mataram


SENTRA KERAJINAN
RUNGKANG

Runngkang terletak di kelurahan Sayang - sayang , kecamatan Cakranegara , sekitar 4,5 km dari kota Mataram. Tempat ini merupakan pusat kerajinan tradisional yang mempunyai beberapa showroom yang di tampung melalui Koprasi " Pade Angen " Koprasi ini mengkoordinir para pengerajin yang ada disekitarnya. Adapun barang - barang yang di pasarkan seperti peti antik, ketak, patung , gerabah, dan produk - produk lain yang terbuat dari kayu, tulang dan tanduk.

SINDU DAN SAKSARI
Sindu dan Saksari terletak di Kelurahan Cakra Utara, Kecamatan Cakranegara , sekitar 3 km kerajinan tangan yang menggunakan kayu, tunduk dan tulang untuk membuat barang - barang cindramata seperti tongkat berukir, Lampu antik, topeng, gagang dan sarung keris, gantungan kunci dll.


PURA MAYURA

Mayura yang berarti Burung Merak dalam bahasa Sansekerta, adalah nama sebuah taman berlokasi di Cakranegara, dibangun oleh A.A. Made Karangasem pada tahun 1744 dengan nama Taman Kelepug yang diambil dari suara kelepug-kelepug air akibat deras- nya mata air yang ada di telaga dalam taman tersebut. Pada tahun 1866 taman ini direnovasi oleh Raja Mataram A.A. Ngurah Karangasem dan diganti nama menjadi taman Mayura. Konon di taman ini banyak terdapat burung merak yang memangsa ular yang banyak terdapat di taman tersebut. Ditengah-tengah taman terdapat sebuah bangunan terapung yaitu Bale Kambang yang dipakai untuk mengadili suatu perkara pada jaman penjajahan Belanda.

PURA MERU

PURA MERU sebuah karya besar dan mengagumkan dari orang Bali, terletak berseberangan dengan Taman Mayura dan dibangun bersamaan pada tahun yang sama (1720), letak Pura ini di tengah kota Cakranegara, mudah dijangkau, banyak kendaraan umum dan dekat dengan hotel, baik hotel berbintang maupun hotel-hotel Melati. Pura Meru, terletak di tengah Kota Cakranegara dibangun pada tahun 1720 di bawah pangawasan Anak Agung Gde Karang Asem salah satu Raja Karang Asem yang dapat menguasai sebagian Wilayah Pulau Lombok, berkuasa pada tahun 1740 -1894. Pura ini merupakan Pura besar di P. Lombok dan salah satu Pura yang sangat menarik dan Indah, Pura Meru dibangun dengan maksud untuk tempat bersembahyang umat Hindu di Lombok, Pura Meru terdiri tiga halaman yang luas mebentang dari arah barat ke timur, halaman paling barat terdapat Rumah "Kulkul" atau Kentongan, halaman tengah terdapat dua buah bangunan besar yang beundak-undak (tangga), bangunan ini digunakan untuk tempat menyusun sesaji untuk Upacara dan Sembahyangan sedangkan halaman paling timur terdapat bangunan tiga buah menara menjulang tinggi yang terdiri dari susunan atap yang khas dan unik, sebelas susun atap pada menara tengah, dan sembilan susun pada menara kiri dan kanan, merupakan simbol dari Dewa Shiwa, Dewa Wisnu dan Dewa Brahma. Untuk menuju lokasi Pura Meru sangat mudah, karena terletak ditengah-tengah kota dan banyak kendaraan umum yang melaluinya. Selain Taxi, kendaraan umum yang dapat dipergunakan adalah ANGKOT (bemo) angkutan rakyat yang banyak beroperasi di jalan, dengan tarif relatif murah dan kendaraan tradisional CIDOMO, atau kereta kuda. Jarak tempuh dari Pelabuhan Lembar ± 20 km, sedangkan dari Pelabuhan Udara SElaparang ± 5 km.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar